
Cerita Cinta Sedih Jarak Jauh “Ikhlas”
Jantungku berdebar begitu hebatnya, semakin dekat dengan tempat kutuju, semakin gugup. Gila, seumur-umur tidak pernah segugup ini. Sejak menikah di depan penghulu, bahkan hingga bercerai juga di depan hakim pengadilan agamapun tidak pernah segugup ini.
Hampir setahun ini kami berhubungan. Awalnya ragu serta tidak percaya, kupikir ini cuma keisengan di dunia maya. Tapi entah kenapa seiring berjalannya waktu hatiku mulai percaya pada keseriusannya.
Jika semula berbohong tentang siapa diriku, akhirnya mulai terbuka. Begitu juga dia, Rey, dokter gigi tinggal di Banjarmasin. Setiap ada waktu saat dia sedang praktek ataupun lagi santai di rumah dia selalu membuka cam-nya lalu menunjukkan segala kegiatannya. Itulah mengapa perlahan lahan mulai tercipta rasa percaya walaupun kadangkala tidak terlalu berharap banyak dengan hubungan di dunia maya.
Pertama berjumpa
Setelah setahun, akhirnya tiba saat ini, ini pertemuan pertama kami setelah hampir kurang lebih setahun berhubungan lewat telpon juga internet. Kami memang sudah saling melihat di kamera baik lewat laptop ataupun gadget tapi bertemu secara langsung benar-benar jauh dari pemikiranku.[Baca juga kisah sedih cinta jarak jauh, cerita renungan keluarga singkat Selembar kain dipergantian hari.]
Dan saat ini semakin dekat dengan Hotel Aryaduta, diriku semakin gugup. Apa harus kukatakan kepadanya saat bertemu ? menyapanya dengan “hai, hallo, apa kabar ?’ ‘waduh rasanya begitu konyol. Usiaku sudah tidak lagi muda untuk berlaku seperti seorang remaja baru saja menemukan cinta pertama. Benar-benar menggelikan.

[Baca juga cerita sedih cinta jarak jauh, cerita cinta singkat remaja Ceritaku.]
Ku sodorkan tangan hendak menjabat tangannya, tapi tak kusangka dia malah merengkuhku dalam pelukannya. Meski kaget, tak bisa ku berbuat apa apa selain hanyut dalam dekapan aroma parfum Issey Miyake begitu khas tercium jelas di hidungku.
“Rey” cepat-cepat ku lepaskan pelukannya, saat ini yakin sekali wajahku pasti memerah seperti tomat matang saking malunya. Dia mengajakku duduk disampingnya tampa melepaskan jemariku dari genggamannya. Ini membuatku risih. Di lobby hotel ini bagaimana jika ada orang mengenaliku. Sebagai seorang janda, diriku rentan dengan fitnah tapi.
Lebur dalam kebahagiaan
“Maaf yah dengan sikapku, aku tidak bisa menahan diriku untuk memelukmu. Kamu tahu Ayri hampir setahun kunantikan saat ini. Ah kenapa tidak dari dulu yah kita bertemu”.“Tidak apa apa, aku mengerti”
“Ceritakan tentang dirimu, pekerjaanmu, keseharianmu, aku ingin mendengar juga ingin suatu saat nanti dikenalkan pada anak-anakmu”.
Aku tersenyum kecil. Lalu beberapa saat kemudian kami berdua sudah asyik bercerita.
Yah dia benar benar sama dengan keseharian waktu kami bicara di telpon ataupun chating serta cam-cam an. Dia begitu dewasa, wawasannya luas, pintar, bahkan kadang tidak percaya diri saat bicara dengannya, tapi dia seolah tahu juga selalu membuatku bisa menemukan kembali rasa percaya diri.
[Baca juga cerita cinta sedih jarak jauh, cerita kehidupan keluarga singkat Warisan.]
Tapi kami terpisah jarak yang jauh
Pertemuanku dengannya saat itu membuat hubungan kami semakin dekat. Tapi belum terlalu berharap. Dia seperti mimpi rasanya hampir tidak mungkin ku gapai dalam dunia nyata walaupun kami sudah bertemu.Jarak kami terbentang begitu lebar. Aku seorang PNS tidak mungkin akan mengikutinya ke Banjarmasin. Begitu juga dia, dokter PNS di sebuah rumah sakit di Banjarmasin, tidak mungkin bisa meminta mutasi ke kotaku.
Terlalu banyak harus dikorbankan untuk sebuah hubungan berawal dari dunia maya. Akan tetapi setiap kali aku ragu, Rey selalu meyakinkan serta selalu membuktikan bahwa dia benar – benar ingin serius dengan hubungan kami. [Baca juga cerita sedih cinta jarak jauh, cerita sedih romantis Kamu Cinta Pertamaku.]
Rey adalah seorang duda sementara diriku seorang janda. Untuk membuktikan keseriusannya dia mengajakku pulang ke Surabaya menemui keluarganya. Seperti gayung bersambut diriku disambut dengan hangat oleh keluarganya. Orang tuanya begitu ramah, mereka orang yang menyenangkan. Kakak adiknya juga. Pertahananku luluh saat dia langsung membicarakan pernikahan dengan orangtuanya lalu mereka menanyakan hal itu kepadaku.