Tuesday, 11 April 2017

Hujan Yang Membawa Cerita Indah






      Hari ini sungguh sial bagi ku karena aku pasti akan terlambat ke sekolah, ibu sungguh jahat kenapa dia tidak membangunkan ku pagi tadi malah membiarkan anaknya yang manis ini terlambat masuk sekolah pada hari pertamanya di Sekolah Menengah Pertama. Aku yakin pasti aku akan di hukum ,murid seperti apa yang terlambat di hari pertamanya di sekolah. Dengan tergesa-gesa aku berlari menuju kelas XA yang akan menjadi kelas ku di sekolah baru ini.

“Ah.. ini dia kelas XA,syukurlah aku sudah sampai.. “ ucapku lega setelah aku sudah ada di hadapan kelas baru ku dan melihat jam yang ada ditanganku yang ternyata aku terlambat sekitar 5 menit. Aku pun langsung melihat ke dalam kelas dan tersenyum lega karena didalam belum ada guru yang terlihat.
“Syukurlah aku beruntung hari ini..” batinku sambil berjalan masuk.
Saat aku akan masuk kelas ada seseorang yang menabrakku dari belakang sehingga membuat ku terjatuh di depan pintu kelas.
“Hei... kenapa kau menabraku? Apa matamu buta?” teriak ku emosi.
“Oww..I’m sorry...” jawabnya dengan senyum mengejek dan langsung pergi.
“Aish...dasar  cowok sombong,membantu ku bangun saja tidak”kesalku sembari bangit berdiri .
Akupun cepat-cepat mencari bangku yang kosong untuk tempat duduk ku sebelum guru masuk. Aku cukup bersemangat walau hari ini aku terlambat dan juga bertemu dengan cowok menyebalkan tapi tetap saja hari ini hari pertama aku masuk sekolah setelah lulus dari SMP. Aku akan mendapat teman-teman yang baru dan suasananya pasti menyenangkan.
“permisi,apa bangku ini kosong??”tanyaku pada gadis cantik yang terlihat duduk sendirin di mejanya itu.
“oh..iya bangku ini kosong duduk lah” jawab gadis itu dengan ramah dan senyum yang manis pula.
“terima kasih” ujarku lagi sembari merebahkan pantat ku di bangku tersebut.
Untunglah aku dapat bangku kalau tidak bagaimana jadinya pikirku dalam hati dan gadis ini sangat lah manis aku beruntung bisa sebangku dengan nya pikir ku lagi.
“Hai..namaku Bunga,siapa namamu?” tanya gadis itu yang berhasil membuyarkan lamunanku.
“eh... salam kenal Bunga,panggil saja aku Cici” ujarku sembari menjabat tangan gadis yang ternyata bernama Bunga itu
Setelah mendengar berbagai penjelasan guru tentang sekolah dan lebih mengenal teman-teman di kelas bel bertanda pulang pun berbunyi. Aku pun langsung keluar kelas di temani Bunga teman sebangkuku. Karena arah rumah kami berbeda jadi kami berdua berpisah di gerbang sekolah. Berjalan kaki adalah hal yang di lakukan ku setiap pergi dan pulang sekolah karena  Ibu ku sibuk bekerja dan Ayah ku sudah meninggal saat aku berumur 5 tahun jadi tak ada yang mengantar dan menjemputku lagi pula rumah ku juga tidak terklalu jauh.
Dengan gembira aku berjalan menuju rumah sambil bernyanyi ria dan sungguh mengesalkan tiba-tiba turun hujan padahal aku belum sampai di rumah . Aku pun langsung berlari menuju toko terdekat untuk berlindung  dari hujan.
“Sial sekali hari ini,kenapa harus hujan sih padahal aku tidak bawa payung” omel ku kesal,
“dingin sekali” rintih ku makin kesah dengan cuaca hari ini.
“jangan menyalahkan hujan karena hujan tidak salah apa-apa” suara seseorang yang sangat mengejutkan ku dan sempat membuat ku gugup.
“ sejak kapan kau ada di situ? Ah..bukankah kau yang menabraku tadi di sekolah” jawab ku menanggapi perkataannya dengan kesal .
“oh..benar pantas saja aku merasa mengenal mu.maaf tidak membantu mu bangun tadi aku terburu-buru”ujarnya lagi
“ karena kau sudah meminta maaf,aku maafkan. Jadi apa maksud perkataan mu tadi? Tidak menyalahkan hujan apanya!!” tanya ku heran
“ hujan itu sangat indah saat kita menutup mata kita bisa mendengar alunan musik yang merdu”jawabnya seraya memejamkan matanya dan mengulurkan tangan untuk menadah hujan.
Benarkah seperti itu pikirku “sepertinya benar”dia hanya tersenyum menanggapi perkataanku.
“siapa namamu? Nama ku Rendy” tanya nya
“Cici” jawab ku singkat
Setelah perkenalan singkat itu tiba-tiba dia menarik tanganku menjauhi toko dan seketika itu juga baju sekolah ku basah kuyub.
“apa yang kau lakukan” teriaku karena marah pada laki-laki yang bernama Rendy itu.
“bermainlah dengan hujan ini,sangat menyenangkan” jawabnya tampa minta maaf dulu.
Dia pun mulai bermain dengan hujan. Dia benyanyi  dan juga melompat-lompat. Melihat hal itu aku pun mulai mengikuti dia karena terlihat menyenangkan. Rasa dingin yang aku rasakan tadi tidak aku rasakan lagi dan juga karena masih hujan jalanan sangat sepi jadi apa salahnya bukan. Di  sela-sela bermain hujan itu aku mulai memperhatikan dia,Rendy cukup tampan dan senyum nya sangat manis dengan kedua lesung pipit di kedua pipinya membuat dia terlihat sangat manis di mata ku. Aku yakin bukan hanya aku yang menilainya seperti itu pasti banyak gadis yang tergila-gila padanya.
“menyenangkan bukan”tanyanya sedikit berteriak mengalahkan bunyi  rintikan hujan.
“Iya,sungguh menyenangkan. Rendy kau kelas berapa??”tanya ku padanya
“kelas X1 B” jawabnya
“oh...jadi kau abang kelasku” ujarku
“kau kelas X ya..? tanya nya padaku
“iya” jawab ku singkat